Minggu, 04 September 2011

Pati


PATI
Oleh Yuniarti
 Gambar Pati Talas Rawa
            Karbohidrat kompleks merupakan karbohidrat yang terbentuk oleh hampir lebih dari 20.000 unit molekul monosakarida terutama glukosa. Karbohidrat kompleks termasuk sumber utama bahan makanan yang umum dikonsumsi oleh manusia adalah pati (starch) (Irawan, 2007).
Manusia zaman dahulu senantiasa memakan makanan yang mengandung pati diperoleh dari biji-bijian, akar dan umbi akar. Pada pertengahan tahun 1500-1900, pati gandum merupakan industri yang penting di Belanda. Selama pertengahan 1500, pati diperkenalkan sampai ke Inggris pada pemerintahan Ratu Elizabeth (Schwartz, 2009).
                Pati merupakan simpanan energi di dalam sel-sel tumbuhan, berbentuk butiran-butiran kecil mikroskopik dengan diamteter antara 5 hingga 50 nm. Pati banyak terkandung dalam beras, gandum, jagung, biji-bijian seperti kacang merah atau kacang hijau dan banyak juga terkandung di dalam berbagai jenis umbi-umbian seperti singkong, kentang atau ubi (Irawan, 2007). Pati beserta turunannya penting sebagai bahan baku dalam beberapa jenis industri, misalnya industri kertas, tekstil, dan perekat (Winarno, 1992).
            Pati merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan α-glikosidik. Pati terdiri dari dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas. Fraksi terlarut disebut amilosa dan fraksi tidak larut disebut amilopektin. Amilosa mempunyai struktur lurus dengan ikatan α-(1,4)-D-glukosa, sedangkan amilopektin mempunyai cabang dengan ikatan α-(1,4)-D-glukosa (Winarno, 1992).
            Pati dapat diekstrak dengan berbagai cara, berdasarkan bahan baku         dan penggunaan dari pati itu sendiri. Untuk pati dari umbi-umbian, proses utama    dari ekstraksi terdiri dari perendaman dan sentrifugasi. Perendaman dilakukan dalam larutan natrium bisulfit yang berfungsi untuk menghambat reaksi biokimia seperti perubahan warna dari umbi. Sentrifugasi dilakukan untuk memisahkan pati dari komponen lainnya (Liu, 2005 dalam Cui, 2005).
            Pati tidak larut secara sempurna dalam air pada suhu ruang. Pati secara alami disimpan dalam sel tanaman sebagai granula-granula kecil yang hanya bisa dilihat menggunakan mikroskop. Granula-granula pati tahan terhadap penetrasi baik oleh air ataupun hidrolisis enzim karena kuatnya susunan ikatan-ikatan rantai hidrogen antara molekul yang sama maupun yang berbeda. Namun ikatan antar rantai hidrogen dapat menjadi rusak apabila suhu suspensinya dinaikkan. Ketika suspensi larutan pati dipanaskan, rantai hidrogen akan putus, air akan terserap, dan granula pati akan membesar. Proses ini disebut dengan gelatinisasi karena terbentuk padatan gel dengan konsistensi viskositas yang tinggi (Wang, 2008).

Sumber Pustaka :
1.        Cui, S.W. 2005. Food Carbohidrates Chemistry, Physical Properties, and         Aplications. CRC Press, Boca Raton, London.
2.        Irawan, M.A. 2007. Karbohidrat. Porton Sports Science and Performance Lab.,          1:1
3.        Schwartz, D. and R.L. Whistler. 2009. History and Future of Starch. Stacrh: Chemistry and Technology. Third Edition. Elsevier Inc.
4.        Wang, N.S. 2008. Starch Hydrolysis by Amylases. Departement of Chemical and Biomolecular Engineering. University of Maryland NSW. Australia.
5.        Winarno, F.G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar